Selasa, 10 Mei 2016

Megapa allah memilih kata " Jala yang Lurus " dibandingkan " Jala yang Benar

Megapa allah memilih kata " Jala yang Lurus " dibandingkan " Jala yang Benar "



Tunjukilah kami jalan yang lurus. [QS. Al-Fatihah : 6]
Ada beberapa alasan mengapa allah mengguakan jala yang lurus, bukannya jalan yang benar, diantaranya secara historis bangsa arab mengganggap jala yang lurus itu adalah jalan yang dirahmati dan diridhoi oleh allah untuk mendapatkan rahmad dan karunianya, sedagkan jalan yang benar merupakan sebuah jalan menuju kesuatu tempat dimana biasaya para musafir mengambil air untuk minum,bukan mendapatkan rahmad allah s.w.t ( Muzakkir, pendidik ponpes darel hikmah )
Maka dengan ayat ini sang hamba mengajukan permohonan kepada Allah, yakni bimbing dan antarkanlah Kami memasuki jalan yang lebar dan luas.
Shiroth di sini bagaikan jalan tol yang lurus dan tanpa hambatan, semua yang telah memasukinya tidak dapat keluar kecuali setelah tiba di tempat tujuan. Shiroth adalah jalan yang lurus, semua orang dapat melaluinya tanpa berdesak-desakan. Sehingga shiroth menjadi jalan utama untuk sampai kepada tujuan utama umat manusia, yaitu keridloan Allah dalam setiap tingkah laku.
Tidak itu saja Dalam suarat Ali Imran:51, dijelaskan bahwa jalan lurus adalah menyembah Allah, artinya jika menyembah selain Allah maka ia berada pada jalan yang sesat. Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah Tuhanku dan Tuhanmu maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus". Ditegaskan lagi dalam surat yang sama:101: "Dan barang siapa yang berpegang teguh dengan (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus"

1 komentar: